Wisata Kuliner Pontianak

Salah satu komponen utama dalam menentukan anggaran liburan adalah harga tiket pesawat. Kenapa? Karena pos inilah yang biasanya paling besar biayanya. Maka mencari tiket pesawat murah adalah target utama saya.



Lomba blog #NulisJDTuris mengingatkan saya pada akhir Oktober 2017 lalu, ketika saya dan suami hendak ke Pontianak, Kalimantan Barat.

Saya cek di JD.id, wow, ada promo cetar. Yaitu dengan pembelian tiket minimal 1 juta rupiah akan dapat voucher senilai 400 ribu rupiah. Mantap banget ini!

Promo tiket pesawat periode 24-31 Oktober 2017

Saya pun buru-buru cek tiket pesawat dari Semarang ke Pontianak. Tampilan JD Flight cukup sederhana, sehingga mudah pesan tiket pesawat.

Pemesanan untuk terbang tanggal 6 November 2017
Tertera bahwa tiket Semarang-Pontianak untuk hari dan jam yang kami pilih Rp 1.342.200 (harga untuk 2 orang). Suami langsung oke, maka saya segera membeli tiket tersebut. Tidak sampai 5 menit, email pemberitahuan e-tiket sudah saya terima. Lega rasanya.

Email pemberitahuan e-tiket

Sesuai promo, besoknya saya dapat voucher 400ribu yang bisa dibelanjakan di JD.id tanpa minimal pembelian. Yeeyyy!!

Vouchernya saya pakai untuk
beli kipas angin dinding pakai remote 

Kalau dihitung-hitung berarti harga tiket SRG-PNK cuma Rp 450.000/orang. Menang banyak deh saya 😍

Jelang keberangkatan, saya mencoba web cek in dulu menggunakan kode booking yang ada di e-tiket. Alhamdulillah lancar.
Di loket cek in juga lancar, di perjalanan pun lancar.

Ini pertama kali kami ke Pontianak.
Tiba di Pontianak disambut cuaca yang panasnya melebihi Semarang. Maklum, Pontianak adalah kota yang dilewati garis katulistiwa.

Mendarat di bandara Supadio, Pontianak

Lalu kami menuju hotel di jalan Gajahmada. Di seberang hotel ada kedai kopi Winny. Saya beberapa kali kesini. Bukan mau minum kopi, tapi beli pisang sarikaya 😁

Kedai Kopi Winny (garis merah putih) tepat di depan hotel kami

Pisang sarikaya kedai Winny.
Tersedia mulai sore hari
Pisang sarikaya adalah pisang yang diiris bentuk melebar lalu digoreng dengan tepung, kemudian diolesi selai sarikaya. Pisangnya besar dan selai sarikaya-nya enak banget. Kalau ke Pontianak harus coba kuliner yang satu ini.

Kuliner lain yang sempat saya coba adalah:

- Mietiaw Apollo. Konon ini kweetiaw paling enak se-Pontianak.

Mietiaw rebus

Mietiaw goreng

- Bubur Paddas Pa Ngah. Ada orang yang menyebut bubur pedas, meski bubur ini tidak pedas sama sekali.
Bubur ini cocok untuk Anda yang suka jamu karena rasa rempahnya sangat kuat.

Bubur paddas

Daftar menu dan harga

- Chai kue Gleam Cafe. Bentuknya mirip pastel mini. Isinya macam-macam. Ada kucai, ada bengkuang, ada keladi, ada rebung, ada kacang. Saya suka yang isi kucai.

Gleam Cafe jl Tamar no 3
Cai kue kukus
Satu porsi cuma 10 ribu rupiah
Sambalnya yang bikin sedap

- Es ce hun tiau/sagu gunting A Hien. Tidak sia-sia saya datang kesini di kala hujan. Es-nya sedap. Perpaduan kuah gurih dan sagu yang bentuknya seperti mie, dicampur dengan bongko (puding dari tepung hunkwe), ketan hitam serta cincau...sangat memuaskan.
Saya bahkan membeli sagu gunting kering untuk oleh-oleh.

Yang kotak hijau itu namanya bongko

Lapak A Hien jl wr.supratman

Ce hun tiau kering

- Es sari kacang. Ini seperti jus kacang hijau, tapi rasanya lebih ringan.

Lapak es kacang A'Ui di jalan Gajahmada
Buka di malam hari

Es kacang
Bisa pilih: mau kacang merah atau kacang hijau

- Kue bingke Al Fajar. Kue berbentuk bunga berkelopak 6 ini memiliki tekstur lembut dan manis seperti kue lumpur. Ada beberapa variasi kue. Saya suka sekali dengan yang varian asin.
Kue bingke asin ini rasanya gurih dan ada potongan daging. Rasa serta teksturnya mirip sekali dengan makaroni skutel. Lezat.

Bingke asin Al Fajar

Kue Bingke Al Fajar

Yang saya sebut terakhir itu sangat cocok untuk oleh-oleh. Terbukti saat kami di bandara untuk pulang menuju Semarang, hampir semua penumpang menenteng dus bertuliskan kue bingke.

Selain wisata kuliner, kami juga sempat main ke Ayani Mega Mall.

Mall Ayani Pontianak



Sayang sekali kami tidak sempat mengunjungi Tugu Khatulistiwa karena lokasinya cukup jauh dari hotel kami. Ditambah dengan kondisi cuaca yang kurang memungkinkan. Pontianak sedang hujan kala itu.

Untungnya kami masih berkesempatan melihat sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia.

Sungai Kapuas sangat luas. Di kanan kiri nya berlabuh aneka kapal. Ada pula kapal wisata yang disediakan bagi turis yang ingin menyusuri sungai Kapuas. Namun kami belum berkesempatan mencoba. Harus puas dengan memandang saja saat mobil membawa kami melewati jembatan Kapuas 1, yaitu jembatan yang menghubungkan kota Pontianak dengan kabupaten lainnya.

Dulu, tahun 1980, jembatan ini merupakan jembatan Tol. Sehingga pengunjung yang melewati jembatan ini akan dikenakan biaya. Lalu banyak orang yang memilih menyeberang lewat jembatan daripada lewat sungai. Maka di tahun 1990, pungutan tol dihapus dan jembatan ini menjadi jembatan umum.

Nanti lah, kalau ke Pontianak lagi diagendakan untuk mencoba wisata sungai Kapuas dan melihat dari dekat rumah apung warga di sepanjang sungai.

Oiya, bagi Anda yang hendak bepergian, jangan lupa untuk cek JD.id terlebih dahulu. Lihat promo tiket pesawat. Apalagi sekarang JD.id juga sudah ada fitur JD Hotel lho. Praktis, cari tiket dan hotel cukup di satu tempat.
Hotelnya lagi promo tuh sampai tanggal 30 April 2018.

Promo hotel

Tips penting: jika ada promo bagus dan sudah cocok dengan hari serta jamnya, segera eksekusi. Semakin hari kemungkinan harganya akan jadi semakin mahal. Dan kuota promo biasanya terbatas.
Siapa cepat dia dapat 😉


Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Indonesia Corners dan JD.ID. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi.

4 komentar: