Sate Suruh Salatiga

Malam ini seusai melihat pabrik arang, kami bermaksud makan malam di daerah Salatiga.

"Kayaknya ada sate enak deh di situ," Saya teringat dengan postingan salah satu kawan blogger.

Saya coba cek instagram si mbak, cari nama satenya. Ketemu! Sate sapi suruh. Tidak ada nama spesifik, tapi di foto tersebut tertulis alamat yaitu di komplek buah.




Setelah saya lihat lebih lanjut, ternyata ini postingan Desember 2018. Masih ada gak nih tukang satenya? Jangan-jangan udah pindah?

Saya coba cari info dari Google: sate suruh salatiga. Eh, nongol tulisan tentang warung itu. Saya lihat fotonya, sama dengan yang diposting mbak Marita. Saya cek tanggal posting: September 2019. Ok, berarti warungnya masih ada. Tapi alamatnya sudah beda. Sekarang ada tambahan tulisan 'Pertokoan Makutarama'.

Artikel di google


Ya sudah. Kami coba cek di google map. Cari sate sapi suruh salatiga pertokoan makutarama. Yang muncul adalah ini 👇



"Kok alamatnya beda ya?" batin saya. Di sana tertulis jl. Jenderal Sudirman. Tapi kan pertokoan Makutarama memang di dekat situ. Muncul keraguan. Namun akhirnya kami putuskan untuk mengikuti petunjuk dari peta google.

Benar saja. Petanya ngaco. Hahaha.

Peta itu merujuk pada pelataran hotel Grand Wahid. Dan di situ jelas gak ada sate 😅

Karena jl Jenderal Sudirman ini searah, akhirnya kami maju pelan-pelan biar gak kebablasan. Setelah 50 meter, melipir ke kiri, coba tanya sama orang. Betapa senangnya karena kata orang tersebut sate suruh sudah dekat. Tinggal maju dikit.

Baru jalan beberapa meter, di sebelah kiri ada warung besar bertuliskan 'Sate Sapi Suruh dan Bakso'.

Wait. Warungnya kok beda dengan yang di foto?

Warung yang ini tampak besar, sedangkan yang di foto kelihatan kecil sederhana gitu. Apa mungkin sekarang sudah berubah?

Foto diambil dari google map

Saya coba tanya tukang parkir deket situ. Tak lupa saya tunjukkan foto sate yang saya maksud. Eee ... si tukang parkir malah bilang: "Sate sapi suruh ya ini," sambil menujuk warung besar itu.

Feeling saya berkata bukan.

Saya perhatikan lagi foto warung sate suruh. Saya lihat sebelahnya ada tulisan 'Hilal Motor'. Ok, kayaknya bisa jadi petunjuk nih. Berapa banyak sih toko yang namanya Hilal? Saya mulai mengetik 'hilal motor salatiga' di kolom pencarian.

Voila! Terpampang foto Hilal Motor dan juga spanduk alamat yaitu di komplek pertokoan Makutarama. Yes! Sama dengan alamat si sate. Saya geser-geser peta, tampak warung sate di sampingnya. Horeeey!!!

Meski foto warungnya tengah tutup tapi setidaknya sudah dapat warung yang benar


Kami langsung semangat mengikuti petunjuk si Google. Jalan lurus sampai pertigaan lampu merah jl Ahmad Yani, harusnya kami maju dikit dan belok kanan. Tapi keterangan di map kurang jelas. Sehingga kami pilih belok kanan pas di lampu merah dan masuk jl Ahmad Yani. Pilihan yang keliru karena akhirnya kami terpaksa parkir di ujung segitiga (ada rambu forbiden). Jalur depan warung adalah jalur satu arah.

Harusnya rute seperti ini

Kami turun dari mobil dan jalan kaki menuju warung. Alhamdulillah, warung satenya ketemu dan masih buka 😍




Harga bulan November 2019

Kami order sate sapi. Lumayan empuk kok. Bumbunya juga enak. Ketupatnya lembuuut kayak lontong.

Sate 20 tusuk untuk bertiga

Jam 8 malam kami sudah kehabisan nasi dan sate jerohan. Tinggal sate daging ayam dan sapi.

Di warung ini gak ada toilet ya. Adanya toilet umum dekat pos jaga.

Pintu putih di sebelah kanan adalah toilet. Yang disebelah kiri adalah pintu menuju pos satpam

Gak bisa dibilang bersih, tapi gak bau

Pas saya mau pamit, saya tanya ke ibu penjual. "Di jl jenderal sudirman ada sate suruh juga. Itu punya ibu?" Ya siapa tau warung yang besar tadi cabang dari warung ini, ya kan.


"Bukan. Itu punya kakak saya," jawab si ibu.

"Ooh. Berarti sama ya dengan di sini?"

"Resepnya sama. Tapi bikinnya sendiri-sendiri," jelas si ibu.

Ok. Next time cobain yang di jalan jenderal sudirman aah.

Btw, warung sate suruh di komplek pertokoan Makutarama ini buka setiap hari dari pukul 11.00-21.30 wib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar