Jejamuran Resto Jogja

Sebetulnya bukan di Jogja sih lokasi Jejamuran resto, tapi di Sleman, sebuah kota yang termasuk bagian dari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kalau dari arah Semarang, lokasinya di sebelah kiri sebelum masuk kota Jogja. Sudah 3× saya kesini, tapi masih suka lupa diperempatan mana harus belok 😁





Selasa, 23 April 2019 jam 19.30 wib, kami mampir ke Jejamuran untuk makan malam. Mobil di arahkan ke parkiran yang terletak di seberang resto. Parkirannya lapang. Ada petugas yang mengarahkan.

Turun dari mobil, saya melihat mobil wisata yang terparkir. Ternyata ini fasilitas untuk antar jemput tamu dari parkiran ke resto. Padahal gak jauh banget sih jaraknya.



Masuk ke lobi resto, suasana terasa berbeda. Hmmm...sepertinya sudah cukup lama saya tidak kesini.

LObi (nuansa coklat), minimarket (nuansa putih)

Mula-mula saya menuju meja resepsionis. Mas petugas bertanya: "Untuk berapa orang, Bu?"

Saya jawab: "Tiga orang."

"Meja nomor 37 ya, Bu," ujarnya sambil menyerahkan buku menu dan nota order. "Ini lurus saja. Silahkan," lanjutnya sambil menunjuk ke arah kiri saya.



Sambil jalan menuju resto, saya melirik ke arah kanan dimana terdapat minimarket dengan aneka produk jamur. Ada kripik jamur, ada jamur kaleng, ada juga brownies jamur.

"Kayak apa tuh rasanya brownies jamur?" batin saya. Tapi karena sudah lapar berat, jadi lurus aja ke resto, gak belok ke rak brownies.

Memasuki area resto, saya semakin terpana dengan penampilan baru resto ini.

Di kanan ada kolam terapi ikan.
Lurus tampak gong, gamelan, pemusik dan bu sinden

Ada kolam ikan terapi. Gratis. Tinggal duduk dan celupin kaki aja. Lalu ada taman dengan kolam berisi ikan yang cukup besar. Dan ada juga ayunan di tengah taman.

Jejamuran Resto Jogja


Tak hanya itu, di area makan ada gamelan dengan sinden yang menyanyikan lagu-lagu Jawa. Duh...keren banget lah suasananya.



Area makan yang baru ini sangat luas. Langit-langitnya tinggi.



"Mas, ini kalo siang gak panas apa?" tanya saya, sambil menunjuk ke arah atap seng.

"Area ini hanya dipakai saat malam, Bu. Jika siang memakai lokasi di sebelah Selatan," si mas nunjuk ke area makan yang lama. "Jika ibu terganggu dengan suara musik, ibu juga bisa makan di area Selatan," jelasnya.

Oke deh. Kayaknya musti 'inspeksi' keliling resto nih 😁

Sambil menunggu menu pesanan datang, saya menuju ke area belakang dimana terdapat toilet. Di seberang toilet ada musholla yang cukup lapang.

Sayapun melipir melewati musholla, lalu melewati area masak, menuju ke area makan di ujung.

Musholla

Area masak (kiri), ruang laktasi&ruang meeting (kanan)

Area makan yang lama

Di area makan yang lama ini juga ada musiknya kalo siang. Grup band tapi, bukan gamelan.

Saya juga melihat ada meeting room. Lalu ada juga ruang laktasi. Wah, betul-betul family resto. Bahkan kebutuhan ibu menyusui pun diperhatikan.

Selesai keliling, niatnya mau nyobain terapi ikan. Tapi pas nglirik ke meja 37, kok masakan udah siap. Cepet juga ya masaknya. Gak jadi terapi deh.

Family Resto

Sate jamur favoritkuh, tongseng jamur&udang mayones
Minumnya es dawet jamur (kiri) dan carica squash (kanan)

Must try. Ini enak.

Makanan mulai dari Rp 8.000 (botok jamur)
Sate Rp 19.000 per porsi isi 5 tusuk. Recomended!
Paket keluarga-nya juga oke tuh. Isinya banyak.
Minuman mulai Rp 6.000 (teh)

Harga di buku menu sudah termasuk pajak

Saya sangat merekomendasikan restoran ini. Selain masakannya enak, tempatnya bagus, harganya juga terjangkau lho.

Jangan khawatir kalau ada anggota keluarga yang tidak suka jamur. Ada udang, cumi, ayam, tahu, tempe, dan juga olahan bebek.

Metode pembayaran bisa pakai uang tunai dan kartu. Jam buka adalah setiap hari dari jam 09.00-21.00wib. (Last order jam 9 malam).

Yang mau reservasi bisa telpon dulu. Lihat nomor yang tertera di instagramnya. Tapi hati-hati ya. Feed instagramnya bisa bikin mendadak laper loh 🙈

Oiya,
Ada satu 'misteri' yang belum terpecahkan.
Dulu resto ini namanya Djejamuran. Kenapa ya kok ganti jadi Jejamuran? 🤔

Tidak ada komentar:

Posting Komentar